Karakter Cowok yg Bikin Ilfeel...

• Tercemar Aqidahnya
Percaya kepada ALLAH tetapi percaya dan takut juga kepada hal-hal selain ALLAH; begitu juga sikapnya kepada Nabi Muhammad, di satu sisi memuliakan, di sisi lain masih menjadikan manusia selain Nabi Muhammad sebagai bandingan-bandingan.
• Salah dan Asal-asalan Ibadahnya
Tidak peduli apakah cara ibadahnya sesuai dengan anjuran dan contoh Rasulullah, cenderung mengikuti “katanya…katanya…” orang lain yang tak jelas rujukannya, dan tak peduli apakah ibadahnya benar niatnya dan khusyu’ pelaksanaannya.
• Berpuas Diri pada Wawasan Sempitnya :
Merasa tidak perlu lagi menambah ilmu lewat membaca, menghadiri majlis ‘ilmu, atau mendengarkan orang yang lebih berilmu, tapi merasa bisa menyelesaikan segala masalah dengan wawasannya yang sempit itu.
• Lemah Akhlaqnya
Masuk kandang kambing mengembek, masuk kandang ayam berkokok. Adab dan perilaku lelaki palsu tergantung dengan siapa dia bergaul. Tak punya prinsip yang jelas, yang penting selamat dan orang suka padanya.
• Lemah dan Malas Memperkuat Fisiknya
Rajin merokok, makan dan minum seenaknya, malas bergerak, malas berolah raga, rajin nongkrong tanpa tujuan, rajin duduk di depan kotak kaca bergambar dan bersuara – yang namanya televisi, tanpa tujuan yang bermanfaat.
• Jumud (tidak kreatif dan pasif) dalam Mencari Rezeki
Pasif dalam berikhtiar mencari karunia ALLAH, sekalinya kreatif malah tak peduli halal-haram-syubhat. Begitu mendapat banyak rezeki lupa bahwa semua asalnya dari ALLAH.
• Emosi Tak Terkendali
Bersikap serampangan, baik yang bersifat sentimentil maupun kemarahan agresif. Mudah membiarkan akal sehatnya tidak bekerja saat emosi meledak.
• Berantakan dalam Menangani Berbagai Urusan
Cara berpikirnya ngacak, tidak sistematis, apalagi tindakan-tindakannya. Sebagian besar
keputusan dan langkahnya didasarkan pada suka atau tidak suka semata, bukan akal sehat.
• Kacau Manajemen Waktunya
Waktunya banyak terbuang pada hal-hal yang tidak penting dalam pandangan ALLAH, bahkan sia-sia.
• Cuek pada Persoalan Sosial
Perhatian dan tanggung jawabnya atas kepentingan orang lain sangat lemah, bahkan tidak ada. Maunya, orang lain memahami dirinya dan memenuhi kebutuhannya. Dia sendiri tak peduli pada kebutuhan dan perasaan orang lain. Jangkan kepada masyarakatnya, kepada istri dan anak-anaknya saja ia sering tidak bertanggung jawab, bukan saja soal nafkah, tapi yang lebih penting dari itu soal keselamatan keluarganya dari Neraka